Wednesday, November 20, 2013

circle of trust

ada teman yg nulis status pathnya seperti ini kira2 : "dokter itu jualan JASA dan sangat erat kaitannya dengan KEPERCAYAAN."
well, it's true.

i was thankful to God when i was accepted at medical school. artinya aku diberi kepercayaan belajar sesuatu yang susah didapat tapi diperebutkan orang banyak. dan untuk tujuan mulia. saat lulus, aku senang, artinya aku dipercaya telah menguasai semua teori dalam ilmu kedokteran, and now it's time to put that into practice.

memasuki dokter muda, saat yang penting. aku harus menggunakan teori serta latihan praktek yang dulu didapat untuk memeriksa pasien betulan. and i was really really grateful that they trusted me to examine them, questioned them. keliatannya sepele, tapi dari situ aku belajar keahlian sederhana seperti memeriksa tensi darah, periksa fisik, ambil darah pasien, sampai semua pemeriksaan yang dibutuhkan pasien. bahkan kadang aku diberi kesempatan yang lebih langka, mengambil benda asing dari mata, dari telinga, dari tenggorokan... menarik cairan dari paru pasien, menolong persalinan.. semuanya itu nggak mungkin terjadi kalau PPDS yang ada tidak PERCAYA kalau aku mampu dan pasiennya PERCAYA bahwa aku juga mampu.

memang aku nggak langsung melakukan semuanya. aku lihat mereka kerjakan terlebih dahulu, aku liat teknik mereka. setelah 1-2x ngeliat, aku coba sendiri. KEPERCAYAAN pasien saat itu benar2 berharga. aku dapat pengalaman yang sangat berguna waktu aku nanti lulus jadi dokter. saat jadi dokter muda, jika aku melakukan kesalahan, ada PPDS yang mengawasi dan bisa langsung mengkoreksi. tapi kalo udah jadi dokter dan baru pertama kali melakukan? siapa yg bakal koreksi? nggak ada.

setelah lulus, aku cukup senang krn langsung bisa diterima di rumah sakit ternama di surabaya, berarti direkturnya PERCAYA walaupun aku fresh graduate aku mampu untuk jadi pegawai mereka. dan ternyata nggak gampang. pasien di sana cukup menuntut dan sangat kritis. banyak pasien bule juga. bebeberapa memang mempertanyakan tampangku yang cukup imut sehingga mereka ga percaya aku udah lulus kuliah kedokteran. akibatnya? mereka kadang gak mau dapat terapi dari aku, cuma mau diperiksa penunjang dulu, terapinya nanti dulu. akibatnya ke aku? aku jadi nggak tau mereka sakit apa dan itu ga nambah pengalamanku. tapi lama-lama mereka tau kalo aku mampu dan mulai percaya. KEPERCAYAAN mereka membuat aku malah sering jaga, dan makin sering jaga berarti banyak bertemu kasus2 penyakit yang kadang aneh dan menambah pengalamanku. bahkan ada beberapa yang PERCAYA aku ga kalah ama dokter singapura. masalah kepercayaan ini seperti sepele, tapi merembet ke banyak hal.

kalau dulu waktu kuliah aku ga diberi kepercayaan untuk latihan praktik, aku ga akan terampil. kalau waktu dokter muda aku ga diberi kepercayaan untuk anamnese dan pemeriksaan pasien termasuk beberapa tindakan lainnya, aku mungkin lulus tanpa punya keahlian dan ketrampilan apa-apa. kalau waktu aku bekerja aku ga dipercaya pasien mampu mengobati mereka, maka aku ga akan dapat pengalaman apa2, dan bisa jadi waktu ada kegawatan aku ga mampu menolong mereka. kalau masyarakat ga percaya dokter indonesia, mereka yang mampu akan lari ke luar negeri untuk berobat padahal kita gudang penyakit itu (ingat bos astra yg berobat ke singapur krn DBD dan malah akhirnya meninggal?). mereka yg ga mampu? akan dipingpong karena dokter takut dituntut, dari pedalaman akan dirujuk ke rumah sakit daerah, padahal belum tentu medannya bersahabat.
now you see, TRUST do make a HUGEEE difference in a doctor's life. even from their medical school life. start seeing them as an investment. trust them. they might make mistake, but it's for their sake and for you too. and believe me, not even one single doctor plan to do any HARM to their patience.

give us a little TRUST. that's all we need.

No comments:

Post a Comment